Islam adalah manhaj kehidupan yang terang, jelas dan terbaik. Manhaj ini sudah cukup untuk membimbing manusia mencapai tahap ketinggian dan melayakkannya menjadi khalifah Allah Subhanahuwata’ala di muka bumi ini.
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (daripada kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (daripada kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo’a): Ya Rab kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Rab kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Rab kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkau Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir. “
(Surah al-Baqarah: ayat 286)
Allah Subhanahuwata’ala mentaklifkan manusia supaya berkejar ke arah 'ismah setiap kali diri mereka lari daripada-Nya dan supaya mereka membersihkan diri setiap kali mereka melakukan dosa. Nabi Adam ‘Alaihisalam juga pernah melakukan kesilapan. Firman Allah Subhanahuwata’ala:
"Kedua-duanya berkata: Ya Rab kami, kami telah mengianiaya diri kami sendiri dan jika engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami nescaya kami termasuk di dalam orang-orang yang merugi. "
(Surah al-A'raf: ayat 23.)
"Kemudian Rabnya memilihnya, maka Dia menerima taubatnya dan memberinya petunjuk ."
(Surah Taha: ayat 122)
"Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Rabnya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubatnya lagi Maha Penyayang. "
(Surah al-Baqarah: ayat 37)
Islam sentiasa membuka pintu harapan dan mengajak mereka yang telah melakukan dosa supaya bertaubat dan meminta keampunan daripada Allah Subhanahuwata’ala (dengan beristighfar kepada-Nya). Allah Subhanahuwata’ala mengampuni mereka walau sebesar mana sekali pun dosa mereka. Firman Allah Subhanahuwata’ala:
"Dan barangsiapa yang melakukan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia memohon ampun daripada Allah, nescaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. "
(Surah an-Nisa: ayat 110)
Firman Allah Subhanahuwata’ala di dalam sebuah hadith al-Qudsi (yang bermaksud):
"Allah berfirman: Wahai anak Adam, selagi engkau berdoa terhadap-Ku dan bergantung harap kepada-Ku, Aku akan mengampunimu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam walaupun dosamu memenuhi awan di langit, kemudian engkau memohon ampun daripada-Ku, Aku akan mengampunimu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, jika engkau datang kepada-Ku dengan dosa sepenuh bumi dan engkau berjumpa dengan-Ku dalam keadaan engkau tidak syirik pada-ku sedikitpun, maka Aku akan datang kepadamu sebanyak itu juga dengan keampunan. "
0 comments:
Catat Ulasan